Jumat, 05 Juli 2013

Bunga pada Produk Bank

Bank dan Lembaga Keuangan 2

Pertemuan 3 dan 4
Bunga pada Produk Bank
Ada proses yang selalu akan dilakukan oleh setiap bank, yaitu:
1.      Pada akhir hari: menghitung saldo atau rekap saldo
2.      Pada akhir bulan: menghitung rekap saldo, menghitung bunga dan penetapan saldo awal bulan berikutnya.

Seperti yang kita ketahui Produk Bank yang ditujukan untuk nasabahnya adalah dari Deposit dan Loan. Deposit secara umum terdiri dari tabungan, giro dan deposito. Bank akan memberikan kompensasi berupa bunga pada nasabah yang telah mempercayakan uangnya disimpan di Bank tersebut. Sedangkan jika ada yang meminjam uang ke Bank (kredit), Bank akan menetapkan besarnya bunga yang harus dibayar. Besarnya bunga, secara umum dapat dihitung dengan menggunakan rumus ini:
Keterangan:
i% = persentase bunga yang ditetapkan
HB = harian bunga (jumlah hari)
Nominal = banyaknya uang
*Jika untuk mencari bunga pada deposit maka pembaginya 365

Ada 3 metode dalam menghitung bunga, yaitu:
1.      Saldo Harian
Sebagai contoh:
Atun merupakan nasabah Bank Karman, ia memiliki tabungan dan Bank Karman menetapkan suku bunga 10%. Transaksi yang ia lakukan selama bulan Juni adalah:
5 Juni   : Melakukan Setoran Tunai sebesar 10 juta.
7 Juni   : Melakukan pengambilan tunai sebesar 2 juta.
10 Juni : Melakukan pemindahbukuan (pinbuk kredit) dari deposito sebesar 15 juta.
17 Juni : Melakukan pinbuk debet ke  tabungan Jono sebesar 5 juta.
25 Juni : Melakukan pinbuk debet ke tabungan Ali yang merupakan nasabah Bank Siti senilai 5 juta.
26 Juni : Pinbuk Kredit dari bilyet giro Jono (Bank Siti) senilai 20 Juta.
Dari Transaksi tersebut maka bentuk penjurnalan yang harus dilakukan Bank Karman, sebagai berikut:
Tanggal
Saldo
Jurnal
5 Juni
10 juta
Kas
        Tabungan
7 Juni
8 Juta
Tabungan
        Kas
10 Juni
23 Juta
Deposito
        Tabungan
17 Jun
18 Juta
Tabungan Atun
        Tabungan Jono
25 Jun
13 Juta
Tabungan Atun
        R/K  BI
26 Jun
33 Juta
R/K BI
        Tabungan Atun
30 Jun
33 Juta
Saldo Akhir

Penjurnalan ini penting karena dapat menentukan aliran dana yang masuk dan keluar serta besarnya saldo yang ada. Pencatatan jurnal beserta perhitungan saldo merupakan data historis atas transaksi yang sudah terjadi pada bulan tersebut, yang kemudian ditampilkan pada neraca Bank.

Menghitung Bunga dengan Metode Saldo Harian
Hasil dari penjumlahan saldo harian bank sebesar Rp 144.383,55
Dimisalkan, telah ditentukan PPh sebesar 5% maka:
Before Tax (BT) = 144.383,55
After Tax (AT)   = (1-5%) x 144.383,55 = 137.164,37
Jadi, saldo pada tanggal 1 Juni adalah Rp 33.000.000 + Rp 137.164,37 = Rp 33. 137.164,37

1.      Saldo Terendah
Pada metode ini nominal yang digunakan adalah saldo yang terendah selama bulan tersebut. Sebagai contoh :
Masih menggunakan transaksi pada soal sebelumnya, dapat dilihat bahwa saldo yang terendah adalah 8 juta pada tanggal 10 Juni, maka perhitungannya:

Dimisalkan, telah ditentukan PPh sebesar 5% maka:
Before Tax (BT) = 56.986,30
After Tax (AT)   = (1-5%) x 56.986,30 = 54.136,99
Jadi, saldo pada tanggal 1 Juli adalah Rp 33.000.000 + Rp 54.136,99 = Rp 33.054.136,99

1.      Saldo Rata-rata
Pada metode ini, harus dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata dari saldo di bulan tersebut karena nominal yang digunakan adalah rata-rata saldonya.
Rata-rata saldo= (10 juta+8 Juta+23 Juta+18 Juta+13 Juta+33 Juta)/6 =  17,5 juta
Perhitungan bunganya:
Dimisalkan, telah ditentukan PPh sebesar 5% maka:
Before Tax (BT) = 124.657,53
After Tax (AT)   = (1-5%) x 124.657,53 = 118.424,65
Jadi, saldo pada tanggal 1 Juli adalah Rp 33.000.000 + Rp 118.424,65 = Rp 33.118.424,65

Perubahan Saldo Rekening Koran BI
Saat proses kliring, saldo pada R/K BI yang akan berubah. Dalam kliring ada kemungkinan surat ataupun nota ditolak Bank karena beberapa alasan sehingga muncul tolakan kliring. Contoh sebagai berikut:
Bank Siti dan Bank Karman melakukan kliring melalui R/K BI seperti table di bawah ini:
Bank Siti
Bank Karman
Cek A = 10 Juta
Bilyet Giro = 12 Juta
Cek Ny. C = 3 Juta
Cek E = 3 Juta
Nota Kredit A = 10 Juta
Nota Kredit F = 2 Juta
Cek G = 5 Juta
Cek H = 4 Juta
Bilyet Giro PT. X = 3 Juta
Nota Kredit Y = 8 Juta
Nota Kredit Z = 3 Juta
Pada Bank Siti : Tolak G dan X
Pada Bank Karman : Tolak A dan E
Saldo Bank Siti dan Bank Karman pada pagi hari, sebelum penolakan diproses:
Bank Siti
Bank Karman
+ 10
+ 12
+ 3
+ 3
-10
- 2
- 5
- 4
- 3
+ 8
+ 3
-10
-12
- 3
- 3
+ 10
+ 2
+ 5
+ 4
+ 3
-8
-3
+15
-15
 Saldo Bank Siti dan Bank Karman pada sore hari, setelah penolakan diproses:
Bank Siti
Bank Karman
- 10
+ 12
+ 3
- 3
-10
- 2
+ 5
- 4
+ 3
+ 8
+ 3
+ 10
- 12
- 3
+ 3
+10
+2
- 5
+4
- 3
- 8
- 3
+5
-5

Misalkan, Bank Siti memiliki Deposit sebesar 400 juta, RR 8% dan ER sebesar 2 %, oleh karena itu RK pada BI milik Bank Siti adalah 10% x 400juta =  40 juta, karena  Bank Siti menang kliring maka saldonya ditambah kliring sebesar 5 juta, dengan begitu saldo R/K pada BI Bank Siti menjadi 45 juta.
Sedangkan, Bank Karman memiliki Deposit 250 juta, RR 8% dan ER 4%. RK pada BI Bank Karman sebelum kliring adalah 12% x 250 juta = 30 juta. Karena kalah kliring maka saldo R/K BI Bank Karman menjadi 25 juta. Sedangkan syarat setoran minimal adalah 8% dari deposit yaitu sebesar 20 juta. Jadi, walaupun Bank karman kalah kliring tetapi saldonya masih tersisa 25 juta berarti masih ada diatas batas minimum R/K BI untuk Bank Karman yang sebesar 20 juta.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar