Bank
dan Lembaga Keuangan 2
Pertemuan 3 dan 4
Bunga pada Produk Bank
Ada proses yang selalu akan dilakukan oleh setiap bank,
yaitu:
1.
Pada
akhir hari: menghitung saldo atau rekap saldo
2.
Pada
akhir bulan: menghitung rekap saldo, menghitung bunga dan penetapan saldo awal
bulan berikutnya.
Seperti yang kita ketahui Produk Bank yang ditujukan untuk
nasabahnya adalah dari Deposit dan Loan. Deposit secara umum terdiri dari
tabungan, giro dan deposito. Bank akan memberikan kompensasi berupa bunga pada
nasabah yang telah mempercayakan uangnya disimpan di Bank tersebut. Sedangkan
jika ada yang meminjam uang ke Bank (kredit), Bank akan menetapkan besarnya
bunga yang harus dibayar. Besarnya bunga, secara umum dapat dihitung dengan
menggunakan rumus ini:
Keterangan:
i% = persentase bunga yang ditetapkan
HB = harian bunga (jumlah hari)
Nominal = banyaknya uang
*Jika untuk mencari bunga pada deposit maka pembaginya 365
Ada 3 metode dalam
menghitung bunga, yaitu:
1. Saldo
Harian
Sebagai contoh:
Atun merupakan nasabah Bank Karman,
ia memiliki tabungan dan Bank Karman menetapkan suku bunga 10%. Transaksi yang
ia lakukan selama bulan Juni adalah:
5 Juni : Melakukan Setoran Tunai sebesar 10 juta.
7 Juni : Melakukan pengambilan tunai sebesar 2 juta.
10 Juni : Melakukan pemindahbukuan (pinbuk kredit) dari deposito sebesar 15
juta.
17 Juni : Melakukan pinbuk debet ke
tabungan Jono sebesar 5 juta.
25 Juni : Melakukan pinbuk debet ke tabungan Ali yang merupakan nasabah Bank
Siti senilai 5 juta.
26 Juni : Pinbuk Kredit dari bilyet giro Jono (Bank Siti) senilai 20 Juta.
Dari Transaksi tersebut maka bentuk penjurnalan
yang harus dilakukan Bank Karman, sebagai berikut:
Tanggal
|
Saldo
|
Jurnal
|
5 Juni
|
10 juta
|
Kas
Tabungan
|
7 Juni
|
8 Juta
|
Tabungan
Kas
|
10 Juni
|
23 Juta
|
Deposito
Tabungan
|
17 Jun
|
18 Juta
|
Tabungan Atun
Tabungan Jono
|
25 Jun
|
13 Juta
|
Tabungan Atun
R/K
BI
|
26 Jun
|
33 Juta
|
R/K BI
Tabungan Atun
|
30 Jun
|
33 Juta
|
Saldo Akhir
|
Penjurnalan ini penting karena dapat menentukan aliran dana yang
masuk dan keluar serta besarnya saldo yang ada. Pencatatan jurnal beserta
perhitungan saldo merupakan data historis atas transaksi yang sudah terjadi
pada bulan tersebut, yang kemudian ditampilkan pada neraca Bank.
Menghitung Bunga dengan Metode Saldo Harian
Hasil dari penjumlahan saldo harian
bank sebesar Rp 144.383,55
Dimisalkan, telah ditentukan PPh
sebesar 5% maka:
Before Tax (BT) = 144.383,55
After Tax (AT) = (1-5%) x 144.383,55 = 137.164,37
Jadi, saldo pada tanggal 1 Juni
adalah Rp 33.000.000 + Rp 137.164,37 = Rp 33. 137.164,37
1. Saldo
Terendah
Pada metode ini nominal yang digunakan
adalah saldo yang terendah selama bulan tersebut. Sebagai contoh :
Masih menggunakan transaksi pada soal
sebelumnya, dapat dilihat bahwa saldo yang terendah adalah 8 juta pada tanggal
10 Juni, maka perhitungannya:
Dimisalkan, telah ditentukan PPh
sebesar 5% maka:
Before Tax (BT) = 56.986,30
After Tax (AT) = (1-5%) x 56.986,30 = 54.136,99
Jadi, saldo pada tanggal 1 Juli
adalah Rp 33.000.000 + Rp 54.136,99 = Rp 33.054.136,99
1. Saldo
Rata-rata
Pada metode ini, harus dilakukan
dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata dari saldo di bulan tersebut karena
nominal yang digunakan adalah rata-rata saldonya.
Rata-rata saldo= (10 juta+8 Juta+23
Juta+18 Juta+13 Juta+33 Juta)/6 = 17,5
juta
Perhitungan bunganya:
Dimisalkan, telah ditentukan PPh
sebesar 5% maka:
Before Tax (BT) = 124.657,53
After Tax (AT) = (1-5%) x 124.657,53
= 118.424,65
Jadi, saldo pada tanggal 1 Juli
adalah Rp 33.000.000 + Rp 118.424,65 = Rp 33.118.424,65
Perubahan Saldo
Rekening Koran BI
Saat proses kliring, saldo pada R/K BI yang akan berubah. Dalam
kliring ada kemungkinan surat ataupun nota ditolak Bank karena beberapa alasan
sehingga muncul tolakan kliring. Contoh sebagai berikut:
Bank Siti dan Bank Karman melakukan kliring melalui R/K BI
seperti table di bawah ini:
Bank Siti
|
Bank Karman
|
Cek A = 10 Juta
Bilyet Giro = 12 Juta
Cek Ny. C = 3 Juta
Cek E = 3 Juta
Nota Kredit A = 10 Juta
Nota Kredit F = 2 Juta
|
Cek G = 5 Juta
Cek H = 4 Juta
Bilyet Giro PT. X = 3
Juta
Nota Kredit Y = 8 Juta
Nota Kredit Z = 3 Juta
|
Pada Bank
Siti : Tolak G dan X
Pada Bank
Karman : Tolak A dan E
Saldo Bank Siti dan Bank Karman pada pagi hari, sebelum
penolakan diproses:
Bank Siti
|
Bank Karman
|
+ 10
+ 12
+ 3
+ 3
-10
- 2
- 5
- 4
- 3
+ 8
+ 3
|
-10
-12
- 3
- 3
+ 10
+ 2
+ 5
+ 4
+ 3
-8
-3
|
+15
|
-15
|
Saldo Bank Siti dan
Bank Karman pada sore hari, setelah penolakan diproses:
Bank Siti
|
Bank Karman
|
- 10
+ 12
+ 3
- 3
-10
- 2
+ 5
- 4
+ 3
+ 8
+ 3
|
+ 10
- 12
- 3
+ 3
+10
+2
- 5
+4
- 3
- 8
- 3
|
+5
|
-5
|
Misalkan, Bank Siti memiliki Deposit sebesar 400 juta, RR 8%
dan ER sebesar 2 %, oleh karena itu RK pada BI milik Bank Siti adalah 10% x
400juta = 40 juta, karena Bank Siti menang kliring maka saldonya
ditambah kliring sebesar 5 juta, dengan begitu saldo R/K pada BI Bank Siti
menjadi 45 juta.
Sedangkan, Bank Karman memiliki Deposit 250 juta, RR 8% dan
ER 4%. RK pada BI Bank Karman sebelum kliring adalah 12% x 250 juta = 30 juta. Karena
kalah kliring maka saldo R/K BI Bank Karman menjadi 25 juta. Sedangkan syarat
setoran minimal adalah 8% dari deposit yaitu sebesar 20 juta. Jadi, walaupun Bank
karman kalah kliring tetapi saldonya masih tersisa 25 juta berarti masih ada
diatas batas minimum R/K BI untuk Bank Karman yang sebesar 20 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar