BAB 5
MANAJEMEN dan ORGANISASI
1. Manajemen
·
Pengertian
dan peranan manajemen:
Manajemen
dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen,
berikut pengertian
Dengan
demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan
manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
·
Latar
Belakang Sejarah manajemen
1. Manajemen
Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)
·
Fungsi
manajemen: planning, organizing,
commanding, coordinating dan
controlling
Berikut ini
adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita
dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1.
Perencanaan (planning)
Perencanaan
adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan
fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya
harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
-
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
-
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
-
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
-
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai
sasaran.
-
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus
dilakukan.
-
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang
digunakan
untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning yang
efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
- What : apa tujuan
yang hendak dicapai
- Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
- Where : dimana hal tersebut akan
dilakukan.
- When : kapan
hal tersebut akan dilakukan
- Who : bagaimana cara
melakukannya
Fungsi
perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
2.
Pelaksanaan (Actuating)
Actuating
atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang
telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah
pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
§
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya
atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
§
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
3.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan
dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya
yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan
tiga proses, yaitu:
§
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
§
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
§
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi
kerja.
Proses
Manajemen:
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
§
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu
adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.
§
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu
rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta
pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut
berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitasmanajerial
untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
§
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
·
Ciri-Ciri
Manajer Profesioanal:
1. Mempunyai
rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang
jauh kedepan.
3. Berwawasan
luas.
4.
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
·
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan:
Menurut
Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut
ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
2.
Organisasi:
2. Definisi organisasi
·
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti
yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.Prof Dr.
Sondang P. Siagian
organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2.Drs. Malayu
S.P Hasibuan
organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr.
Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D
Mooney
Organization is
the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu
tujuan bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul
Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is
a collection people, arranged into groups, working together
to achieve some common objectives).
Fungsi
pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah
ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain
mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.
Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.
Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan
tugas.
Ø Pentingnya
mengenal Organisasi:
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b. Setiap
anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
·
Bentuk-Bentuk
Organisasi:
-
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi
ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang
turun
langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak
langsung ke
mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
-
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan
bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta
mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi
kerja.
-
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk
organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi
fungsional
dan organisasi garis dan staf.
·
Prinsip-Prinsip
Organisasi:
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965),
bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu
organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal
ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang
atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam
menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa
jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu
dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan
tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
Prinsip
Fungsional.
Bahwa seorang
pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban
tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang
lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.
Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang
akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks)
contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda
dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung,
atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor)
dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
·
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan:
Menurut
Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut
ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
2.
Organisasi:
·
Sebab
keberhasilan dan kegagalan Organisasi:
Keberhasilan
atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar