BAB 13
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL SUATU BISNIS
1. Benturan dengan kepentingan masyarakat
Klasifikasi aspek pendorong
tanggung jawab sosial
Dalam menunaikan tanggung
jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal – hal
pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.
Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
2.
Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan
rasa, karsa dan karya.
2. Dorongan tanggung jawab sosial
Manfaat penerapan manajemen
orientasi kemanusiaan
·
Peningkatan
moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
·
Adanya
partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen partisipasif.
·
Penurunan absen
karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang
menyenangkan dan baik.
·
Peningkatan mutu
produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·
Kepercayaan
konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya
dari perusahaan
3. Etika bisnis
Etika bisnis adalah penerapan
secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari pihak
internal, dalam hal ini biasanya dari kebijakan – kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan perusahaan.
· Hubungan
antara bisnis dengan konsumen
Hubungan antara bisnis dengan
pelanggan / konsumen, merupakan hubungan paling dasar dalam suatu bisnis,
biasanya mengenai kualitas produk, kemasan, cara berpromosi, dan layanan purna
jual.
· Hubungan
dengan karyawan
biasa juga disebut hubungan
antara employer dengan employee. Di dalamnya
termasuk penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, dan PHK.
· Hubungan
antar bisnis
Pemberian informasi hubungan
yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur,
grosir maupun distributornya.
· Hubungan
dengan investor
Pemberian informasi yang benar
terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga
dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
· Hubungan
dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga –
lembaga keuangan, dalam hal ini yang paling sering berhubungan dengan
perusahaan adalah Lembaga Perpajakan yang berkaitan dengan jumlah pajak yang
harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.
4. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
· Pelaksanaan
hubungan industrial pancasila (HIP)
sistem hubungan yang terbentuk
antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri dari
unsur pengusaha,pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
· Dampak
lingkungan (AMDAL)
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya
· Prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan pada faktor
keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga
keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, dsb.
· Perkebunan
inti rakyat (PIR)
Perkebunan Inti Rakyat adalah
sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik Negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti penggerak perkebunan di
mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya.
· Sistem
bapak angkat dan anak angkat
System ini melibatkan
pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah mitra kerja yang
harus mereka bina.
REFERENSI:
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar