Rabu, 04 Januari 2012

Ruang Lingkup Bisnis


BAB 1
RUANG LINGKUP BISNIS
1.Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Jenis jenis bisnis
·         Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI
·         Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memilikicapital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
2. Tujuan Kebijakan Bisnis
  • Melindungi usaha kecil dan menengah.
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna u ntuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
  • Melindungi lingkungan hidup sekitarnya.
Melakukan bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut.Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negative yang nantinya akan berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
  • Melindungi konsumen.
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayannya pun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
  • Pendapatan pemerintah.
Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa. Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di Negara kita ini. Namun sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini ( korupsi ).
o   Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
o   Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti against (melawan), over(atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu.
Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi.
Menurut Chaplin (1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama.
Kompetisi dalam istilah biologi berarti persaingan dua organisme atau lebih untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan kebutuhan tersebut kompetisi dibagi menjadi: (1) Kompetisi teritorial yaitu kompetisi untuk memperebutkan wilayah atau teritori tempat tinggal organisme, hal ini berkaitan dengan kompetisi selanjutnya. (2) Kompetisi makanan yaitu kompetisi untuk memperebutkan mangsa atau makanan dari wilayah-wilayah buruan.
Kompetisi juga dapat dibagi menjadi: (1) kompetisi internal adalah kompetisi pada organisme dalam satu spesies dan (2) kompetisi eksternal adalah kompetisi pada organisme yang berbeda spesiesnya. Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau bahakn berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi ledakan populasi hewan yang berkompetisi
·         Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah sebuah lembaga independen diIndonesia yang dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang no. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
3. Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
  • Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
  • Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
  • Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika serikat Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana.
4. Kesempatan bisnis dan usaha
Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta “Entrepreneur University”
angkatan ketiga saat mengikuti kuliah perdana pekan lalu. “Saya begitu banyak sekali ide
bisnis, tapi nyatanya tak ada satu pun ide bisnis itu terealisir. Akibabnya, saya hanya
sekadar kaya ide, tapi bisnis tak ada?”, tanya peserta yang kebetulan ibu-rumah tangga
itu.
Sebenarnya di sekitar kita ini banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih. Hanya
saja, kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen. Sebagai contoh,
di beberapa kota di Amerika Serikat, sudah banyak bisnis yang dikembangkan dari ideide
sederhana seperti bisnis membangunkan orang tidur (morning call). Aneh, tapi itu
nyata. Tentu, pengguna jasa ini harus menjadi member terlebih dahulu dengan membayar
annual fee dalam jumlah tertentu. Ada juga bisnis yang di sini masih langka dan belum
memasyarakat, yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi.
Barangkali sekarang ini belum banyak yang kita temukan. Namun, saya yakin jika
kita kreatif, akan mampu melihat peluang bisnis sebanyak-banyaknya dan mampu
menangkap satu atau dua di antaranya. Pendek kata, peluang bisnis tidak akan pernah ada
habisnya, selama minat manusia masih menjalankan hajat hidupnya di dunia ini.
Dimana saja sebenarnya peluang bisnis disekitar kita? Misalnya, Saat ldul Fitri
yang membawa tradisi kirim mengirim parcel dan buah tangan lainnya, walau itu sifatnya
musiman, namun saya melihat itu adalah peluang bisnis. Awalnya musiman, tetapi bila
dikembangkan dan ditekuni dapat dijadikan bisnis permanen bersama berkembangnya
kehidupan sosial masyarakat.
Keterampilan tertentu juga bisa dijadikan peluang bisnis. Terampil dibidang
elektronika misalnya, bisa membuka bisnis reparasi dan maintenance alat-alat elektronik.
Ahli di bidang komputer bisa membuka bisnis software dan hardware. Terampil di mesin,
bisa memulai bisnis dari servis motor atau mobil. Atau barangkali, punya kreativitas yang
berciri khas dan unik, kita bisa merintis bisnis kreatif, seperti Kaos Dagadu itu.
Bahwa produk ini akhirnya jadi souvenir khas yogya, itu sebagai bukti bahwa
kreativitas bisa jadi peluang bisnis yang menarik untuk digeluti. Maka, tidak ada
salahnya, jika kita juga mencoba mengembangkan kreativitas yang tidak lazim dan unik,
agar bisa dijadikan peluang bisnis.
Tingkat pendidikan kita juga bisa menjadi peluang bisnis dengan pengembangan
profesi. Misal sarjana matematika membuka kursus matematika. Sarjana Sastra lnggris
memulai usaha dengan membuka kursus bahasa lnggris. Peluang bisnis juga ada
dilingkungan keluarga. Bisa dimulai dengan berbisnis makanan atau katering dan
keluarga bisa diajak serta, dan bisnis ini bisa dikelola dari rumah.
Peluang itu juga terdapat di lingkungan pekerjaan, organisasi dan tetangga. Tentu
saja, di lingkungan itu kita banyak teman. Maka, jika punya produk tertentu, bisa saja kita
jual produk tersebut kepada mereka. Bahkan relasi kita pun bisa juga jadi peluang bisnis.
Misalnya, bisa pinjam uang pada relasi untuk modal usaha. Produk yang dihasilkan,
selain bisa dijual pada orang lain, juga pada relasi kita itu. Dengan begitu, kita tak hanya
jeli mencari peluang bisnis, tapi juga mampu menciptakan Pasar.
Begitu pula, jika punya hobi. Misalnya melukis, bisa jadi pelukis, dan lukisan itu
bisa dijual digaleri. Bagi yang hobi senam aerobik atau body Inngunge, bisa berwirausaha
buka studio senam. Bahkan, peluang bisnis itu juga bisa diraih saat kita melakukan
perjalanan ke luar kota. lde bisnis bisa muncul setelah kita melihat bisnis di kota lain, dan
itu bisa dikembangkan di kota sendiri. Hanya saja, agar bisnis yang akan dijalankan tidak
sia-sia, ada baiknya pastikan dulu pasarnya.
Tapi, tentu, peluang bisnis itu hanya bisa diraih, jika kita jeli dan gigih.
pepatah yang mengatakan: “Tidak ada usaha, tidak ada hasil”. Oleh karena itu,
sebaiknya jangan ragu di dalam setiap meraih peluang bisnis yang ada di sekitar kita.
Soal besar kecilnya peluang jangan jadi masalah. Tangkap dulu peluang yang ada. Dan,
jangan khawatir, peluang bisnis yang berikutnya pasti akan mengikuti. Bisnis itu selalu
mengalir, seperti bola salju, dimulai dari yang kecil lalu menggumpal menjadi besar.
5. Unsur-unsur penting dalam aktivitas ekonomi ada tiga :
1. Keinginan manusia
2. Sumber sumber daya
3. Cacra cara berproduksi (technique of production)
6.Hakikat Bisnis
1. bahwa dalam bisnis itu ada pertukaran produk dan uang, singkat kata terjadi jual beli.Jadi sebuah bisnis, dikatakan real sebuah bisnis.
2. bahwa bisnis sesungguhnya adalah membantu memberikan nilai tambah dan nilai manfaat yang kita miliki untuk menolong orang lain memecahkan persoalan yang dihadapinya.
7. Tujuan belajar bisnis
Undang-undang Dasar 1945 dalam pasal 27 memberikan kebebasan warga negara Indonesia untuk memilih suatu pekerjaan. Karenanya, setiap warga negara Indonesia diwenangkan untuk melakukan kegiatan usaha apapun yang dikehendakinya sesuai dengan kemauan dan kemampuan. Dengan demikian, siapa pun warga negara Indonesia yang ingin melakukan kegiatan bisnis harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk melaksanakannya, termasuk untuk beralih kegiatan bisnis. Bisnis sebagai suatu kegiatan usaha mempunyai tujuan-tujuan. Satu dari beberapa tujuan utama dari bisnis ialah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (needs and wants) manusia. Di samping tujuan utama, tujuan lain dari bisnis ialah memperoleh keuntungan. Dalam pada itu, bisnis yang baik selalu mempunyai misi tertentu yang luhur dan tidak tidak ada kecualinya. Misi itu adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuat hidup manusia lebih manusiawi melalui pemenuhan kebutuhan secara baik. Dalam mencapai tujuan, bisnis menghadapi risiko. Risiko yang harus dipikul oleh bisnis sangat luas satu di antaranya adalah (dapat terlihat melalui) persaingan. Dilihat dari beberapa hal di Indonesia, bisnis perdagangan bersaing. Persaingan wajar akan menimbulkan beberapa keuntungan. Peraturan hukum, doktrin hukum serta yurisprudensi di Indonesia memberi perlindungan terhadap persaingan wajar. Karenanya, persaingan tidak wajar, yaitu secara tidak jujur atau curang, yang dilakukan secara melawan hukum dilarang. Bentuk persaingan curang di antaranya adalah tindakan yang bertentangan dengan sopan santun tanpa mengindahkan etika bisnis. Etika bisnis mempunyai fungsi bagi keberhasilan bisnis.
REFERENSI:
p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/ruang-lingkup-bisnis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar