Analisis
Jurnal
“ Elastisitas Harga dan Pendapatan pada
Permintaan Air Bersih di Perumahan “
Teori
Ekonomi 1
Disusun oleh:
Agustya
Lisdayanti (20211399)
Raycard
Destion Daniel (25211919)
Wanda
Anindita (27211355)
Kelas:
SMAK05-3
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Gunadarma
2012
1. Tema,
Pengarang, Tahun
Tema : Kebutuhan Air Bersih pada Perumahan
Pengarang : Jasper M. Dalhuisen, Raymond J.G.M. Florax,
Henri L.F. de Groot and Peter Nijkamp
Tahun : 2001
2.
Judul
Judul :
Elastisitas Harga dan Pendapatan pada Permintaan Air Bersih di Perumahan.
3. Latar
Belakang Masalah
Selama
dekade belakangan ini, air semakin
dipandang sebagai komoditas yang langka. Biasanya ada dua jenis respon
kebijakan terhadap
masalah kelangkaan air. Salah satunya adalah supply-oriented dan berfokus
pada eksploitasi sumber daya baru dan perluasan infrastruktur jaringan. Pendekatan lain adalah demandoriented dan berfokus pada pengembangan program konservasi
air dan manajemen untuk
mempengaruhi
permintaan air dan keberlanjutan penggunaan air. Ternyata, kelangkaan air mempunyai
dampak pada elastisitas harga serta pendapatan. Dan sudah banyak tulisan –
tulisan yang diuraikan mengenai pembahasan hal ini.
4. Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas,
penulis paper ini ingin mencari hubungan antara elastisitas harga dan elastisitas pendapatan pada
permintaan air bersih, khususnya di daerah perumahan - perumahan serta membandingkannya dengan
pendapat dan metode dari penulis paper – paper yang lain.
5. Metodologi
a.
Data
Data
yang digunakan pada jurnal ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh
dengan mengumpulkan data dari berbagai jurnal, pendapat, serta pandangan Espey
et al. (1997), (Hewitt and Hanemann 1995; OECD 1999), (Moffit 1986; Rietveld et
al. 1997), (Terza and Welch 1982), Taylor (1975) and Nordin (1976), (De Groot
1998), (Baumann et al. 1998), Howe and Linaweaver (1967), (Billings 1990; Hogarty
et al. 1975), (Danielson 1979; Lymann 1992), (Opaluch 1982, 1984; Martin et al.
1992). Shin (1985), (Nieswiadomy 1992), (Nieswiadomy and Molina 1989). Hewitt
and Hanemann (1995), Hedges and Olkin (1985), Cooper and Hedges (1994). (Button
and Weyman-Jones 1992), (Jarrell and Stanley 1990; Card and Krueger 1995;
Ashenfelter et al. 1999), (Button and Kerr 1996), work of Smith (1989; see also
Smith and Kaoru 1990a,b; Smith and Osborne 1996), (White 1994), dan
membandingkannya.
b.
Variabel
Variabel dari jurnal
ini adalah penelitian terhadap hubungan antara elastisitas harga dan pendapatan
dengan permintaan air bersih di perumahan – perumahan.
6. Hasil
Setelah penulis melakukan penelitian dengan metode
meta analisis, dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu :
a.
Sangat penting untuk
mempunyai data yang akurat mengenai adanya block rate pricing. Dengan melakukan peningkatkan pada
block rate pricing, akan membuat kebutuhan
air bersih pada perumahan –
perumahan akan menjadi lebih
elastis, sedangkan
elastisitas pendapatan akan menurun. Tapi jika block rate pricing mengalami
penurunan, maka tingkat elastisitas pendapatan dan elastisitas harga tidak
mengalami penurunan.
b.
Penggunaan harga yang
berbeda dari harga marjinal, pengendalian pada perbedaan penghasilan,
pencantuman variable yang berbeda dan penggunaan model diskrit kontinu akan
meningkatkan nilai absolut elastisitas
harga dan penghasilan, namun syarat pentingnya yaitu efek pengkondisian pada pendapatan dan penggunaan model
diskrit kontinu tidak mempunyai dampak yang signifikan
terhadap elastisitas pendapatan.
c.
Segmen elastisitas
harga secara substansial lebih
besar, dan ada juga beberapa
(meskipun tidak terlalu
kuat) bukti bahwa elastisitas
jangka panjang lebih besar pada tingkatannya.
d. Hal
ini penting untuk menjelaskan perbedaan pendapatan di antara pengamatan –
pengamatan yang lain. Kami memasukkan GDP per kapita untuk pengamatan kami, dan
menemukan bahwa besarnya absolut elastisitas harga dan pendapatan secara
signifikan lebih besar untuk daerah / negara dengan pendapatan yang lebih
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar