Inferior Goods
Menurut Sadono Sukirno (2005), Inferior Goods (barang inferior) adalah
barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Kalau pendapatan
bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang
inferior akan berkurang dan menggantikannya dengan barang-barang yang lebih
baik mutunya.
Salah satu contoh barang
inferior adalah sandal jepit. Ketika tingkat pendapatan masyarakat
rendah, tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika
tingkat pendapat masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan
turun karena masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain
yang lebih berkualitas meskipun dengan harga yang lebih mahal.
Menurut kurfa indifferen, jumlah permintaan
suatu barang bisa bertambah, berkurang, atau tetap ketika pendapatan masyarakat
bertambah. Digambarkan dalam diagram di bawah: barang Y adalah barang normal
karena jumlah barang yang diminta meningkat dari Y1 ke Y2 seiring dengan kenaikan
pendapatan (BC1 ke BC2). Barang X adalah barang inferior karena jumlah barang yang diminta turun dari
X1 ke X2 ketika pendapatan masyarakat bertambah.
Faktor dan Dampak Subsidi
Subsidi merupakan bentuk bantuan keuangan dari
pemerintah yang dibayarkan kepada produsen, konsumen atau masyarakat dalam
bidang tertentu. Salah satu contohnya adalah pemerintah memberikan
bantuan subsidi kepada produsen dalam suatu industri tertentu, saat industri
tersebut mengalami kerugian operasional, dalam rangka mencegah kejatuhan
Industri tersebut atau memberikan subsidi pada beberapa komoditas penting
bagi masyarakat, misalnya subsidi BBM. Subsidi juga dapat dilakukan untuk
mendorong penjualan ekspor, subsidi ini diberlakukan sebagai suatu proteksi
terhadap penjualan impor yang berlebih.
Dampak Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
Misalkan pemerintah menetapkan subsidi pada salah satu
sektor industri, subsidi yang diberikan akan mengurangi biaya produksi sehingga
menyebabkan harga jualbarang menurun, turunnya harga barang tersebut menyebabkan
daya beli masyarakat menjadi lebih tinggi, sehingga dapat menggeser kurva
penawaran seperti ditunjukkan pada kurva berikut :
Subsidi dapat menggeser kurva supply dari S menjadi
S’
Subsidi juga dapat dilakukan untuk mendorong penjualan
ekspor, subsidi ini diberlakukan sebagai suatu proteksi terhadap penjualan
impor yang berlebih. Karena apabila impor meningkat sementara pendapatan
pemerintah menurun, pemerintah akan mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah
harus meminjam uang untuk menalangi kekurangan tersebut. Pilihannya bisa pinjam
luar negeri atau pinjam uang masyarakat dengan menerbitkan Surat Utang Negara.
Equilibrium Price
and Quantity
(Effects of Supply and Demand Curve Shifts)
(Effects of Supply and Demand Curve Shifts)
Kurva ini menunjukkan bahwa permintaan turun tetapi penawaran
tetap sehingga titik ekuilibrium barunya yang tercipta mengalami penurunan
harga dan jumlah barang.
Contoh kasus:
Permintaan barang inferior ketika pendapatan meningkat.
Misalnya permintaan pada singkong, ketika seseorang yang biasa mengkonsumsi singkong
pendapatannya meningkat, orang itu akan mengurangi konsumsi singkong dan menggantinya dengan barang yang mempunyai
kualitas yang lebih baik. Padahal penawaran singkong di pasar tetap. Akhirnya,
harga singkong di pasaran akan turun.
Referensi :
Sukirno, sadono.2005.Mikro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://id.wikipedia.org/wiki/Barang_inferior
http://amandadj.blogspot.com/2011/12/faktor-dan-dampak-subsidi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar